CONTOH PROPOSAL DIARE ( TELAH DI ACC )
Puji dan syukur
kehadirat Allah Swt, atas rahmat dan
karuniaNya, serta selawat dan salam
kita panjatkan kepangkuan Nabi Besar Muhamad Saw, sehingga
penulis dapat menyelesaikan proposal
pengajuan judul Skipsi, yang berjudul “MENINGKATNYA KASUS DIARE
DI SUAK RIBEE.”
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penelitian dan penulisan
proposal
pengajuan judul Skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan
dan jauh dari sempurna, karena keterbatasan dan kekurangan pengetahuan yang penulis miliki. Oleh sebap
itu kritik dan saran
yang membangun sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan Skripsi
yang akan penulis
teliti. Selanjutnya penelitian dan penulisan proposal
pengajua judul Skripsi ini, penulis
banyak mendapat dukungan dari berbagai pihak. Untuk
itu pada kesempatan
ini penulis ingin mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Bapak
Salman Rusly, SKM, M.Epid , selaku Dekan
fakultas kesehatan masyarakat UTU Meulaboh.
2. Bapak
Sufyan
Anwar, SKM, MARS, selaku dosen Metodelogi
Penelitian, yang telah banyak member ilmu,
serta bimbingan kepada penulis.
3. Ayahanda
dan ibunda serta
saudara-saudaraku tercinta yang selalu mendo’akan serta dukungan moril maupun
materil.
4. Rekan-rekan
mahasiswa yang telah memberi dukungan kepada penulis.
Demikianlah yang dapat Penulis sampaikan Semoga proposal
ini dapat bermamfaat bagi penulis sendiri dan pihak
lain yang terkait.
Meulaboh, Januari 2012
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Diare adalah
buang air besar (Defekasi) dengan
tinja. Bentuk cairan
atau setengah cair, dengan
demikian kadungan air
pada tinja lebih
banyak dan biasanya kandungan air
pada tinja normal
adalah 100-200 Mt per
jam, (Henderwanto, 1994).
Di Indonesia,
penyakit diare masih
merupakan salah satu
kesehatan masyarakat yang utama,
terbukti dari banyaknya
kematian bayi dan
anak balita akiba t diare yaitu
76 % kelemahan pada
anak balita
Masih tinggi
angka penderita dan
kematian tersebut diatas
karena kesehatan lingkungan masih
belum memadai, disamping
pengaruh factor-faktor lainnya
seperti keadaan gizi, kependudukan,
pendidikan, keadaan sosial,
ekonomi, dan kebiasaan
masyarakat yang secara
langsung maupun tidak
langsung mempengaruhi keadaan penyakit diare
ini
Penyebap diare
lainnya selain akibat
virus, bekterial, parasiterl
dan akibat enterotoksin
adalah alergi minuman/makanan, dan
teleransi, gangguan gizi, dan
kekurangan enzim tertentu.
Begitu pula pengaruh
psikis seperti keadaan terkejut dan
ketakutan dapat menjadi
salah satu penyebab
diare.
Begitu juga
yang terjadi didaerah
Suak Ribee setiap
tahunnya kematian akibat
diare selalu tinggi.
Padahal pukesmas Suak
timah telah menjalankan
fungsinya dengan baik
dan sebagai sarana
umum keperluan masyarakat
telah dibangun. Namun
angka penderita dan
kematian akibat diare
terus bertambah dan
selalu tinggi. Maka
dari itu penulis
tertarik untuk meneliti
factor-faktor apakah yang
mempengaruhi meningkatnya kasus
diare di desa Suak Ribee.
B. PERUMUSAN MASALAH
Dengan memperhatikan
latar belakang diatas
dapat merumuskan masalah
sebagai berikut “Faktor- factor apakah
yang mempengaruhi meningkatnya
kasus diare di
desa Suak Ribee ’’
C. TUJUAN
PNELITIAN
1. Tujuan
Umum
Untuk mengetahui
Faktor-fator yang mempengaruhi
meningkatnya kasus diare
di Suak Ribee.
2. Tujuan Khusus
- Untuk mengetahui tingkat kesadaran masyarakat Desa
Suak Ribee terhadap
kesehatan lingkungan.
- Untuk mengetahui berapa
tingginya pengaruh kesehatan
lingkungan terhadap diare.
- Untuk mengetahui berapa
besar pengaruh pendidikan
tehadap diare.
D. MAMFAAT PENELITIAN
1. Bagi peneliti,
penelitian ini merupakan
lahan untuk menimba
ilmu, pengalaman, dan
menambah wawasan khususnya dalam
proses belajar.
2. Hasil penelitian
ini dapat digunakan
untuk masukan dalam
rangka meningkatkan upaya-upaya
pencegahan diare.
3. Hasil penelitian
ini dapat menambah
wawasan ilmu pengetahuan
di bidang kesehatan
masyarakat.
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
A.
KONSEP DASAR DIARE
1.
Pengertian Diare
Diare adalah
penyakit buang air
besar encer atau
cair lebih dari
tiga kali sehari
(WHO, 1980).
Diare
adalah keadaan buang
air besar dengan
cairan(mencret) dan merupakan
gejala dari penyakit-penyakit tertentu
atau gangguan lainnya
(Drs. Tan Hoan Tjox, dan Drs. Kirana Rahaja).
Penyakit
diare adalah penyakit
yang ditandai dengan
perubahan bentuk dan
konsistensis tinja melembek
sampai mencair dan
bertambahnya frekuensi gerak
lebih dari biasanya.
Menurut banyaknya cairan
dan elektrilit dari
tubuh, diare berdasarkan
derajat dehidrosis dibagi
menjadi :
- Diare tanpa
dehidrosi.
- Diare dengan
dehidrosi ringan (kehilangan
cairan sampai 5%
dari berat badan).
- Diare dengan dehidrosi
sedang (kehilangan cairan
6-10% dari berat
badan).
- Diare dengan dehidrosi
tinggi (kehilangan cairan
lebih dari 10%
dari berat badan). (Tim Depkes
RI, 1990).
B.
KONSEP DASAR DEHIDROSIS
Dehidrosi adalah suatu
keadaan tubuh kehilangan
banyak air dengan
garam-garamnya terutama Natrium
dan Kalium, sehingga
mengakibatkan tubuh kekeringan,
kekurangan Kalium (Hipokolemia) dan
ada kalanya Acidosis (darah menjadi
asam) yang tidak
jarang berakhir dengan shock
dan kematian.
Gejala
pertama dari dehidrosi
adalah perasaan haus,
mulut dan bibir
kering, kulit menjadi
keriput (hilang tugornya), bekurang
air seni, menurun
berat badan, juga
keadaan gelisah kekurangan
kalium terutama mempengaruhi
sistaem neuromoakuler dengan
gejala-gejala mengantuk
(latargi), lemah otot,
dan sesak nafas (dyspnoea), (Drs. Tan Hoan Tjox dan
Drs. Kirana Rahardja).
C.
VARIABEL YANG TERIKAT
Angka penderita
dan kematian akibat
diare disebabkan karena
kesehatan linhkungan yang
masih belum memadai, dan
juga dipengaruh oleh
factor-faktor lainnya seperti
keadaan gizi, kependudukan,
pendidikan, keadaan
sosial ekonomi dan
juga perilaku masyarakat
yang secara langsung
ataupun tidak langsung
mempengaruhi keadaan penyakit
diare ( Depkes, 1990).
Kesehatan
lingkungan adalah suatu
keseimbangan ekologi yang
harus ada antara
manusia dengan lingkungannya
agar menjamin keadaan
yang sehat bagi
manusia. Unsur lingkungan
memegang peranan dalam
menentukan terjadinya proses
interaksi antara penjamu
dengan unsur penyebab
dalam proses terjadinya
penyakit (Prof. Dr. N. Nasri Noor).
BAB III
KERANGKA KONSEP
PENELITIAN
A.
KERANGKA KERJA
Yang dimaksut
dengan kerangka konsep
penelitian adalah suatu
hubungan atau kaitan
antara konsep yang
satu terhadap konsep
yang lain dari
masalah yang ingin
diteliti. Konsep tidak
dapat diukur dan
diamati secara langsung,
agar dapat diamati
dan diukur maka
konsep tersebut harus
dijabarkan kedalam variabel.
Dari variabel itulah
konsep konsep dapat
diukur. (Notoadmodjo, 2002)
Berdasarkan teoritis, maka
dibuat skema sebagai
berikut dengan mengambil
dua variabel yang
akan diamati yaitu
:
Variabel Indenpenden Variabel Dependen
Kesehatan lingkungan
|
|
||
|
|
||
|
|
|
Diare
|
|
|||
Pendidikan
|
|
|
|
|
B.
HIPOTESIS
- Makin tinggi kesehatan
lingkungan, makin rendah
kasus diare.
- Makin tinggi pendidikan,
makin randah pula
kasus diare.
BAB
IV
METODOLOGI PENELITIAN
A.
JENIS PENELITIAN
Penelitian ini
bersifat deskriptif dengan
pendekatan secara “Cross
Sectional” dimana data
yang menyangkut variabel
bebas atau resiko
dan variabel terikat
atau variabel akibat,
akan dikumpulkan pada
waktu bersamaan.
B.
POPULASI DAN SAMPEL
1.
Populasi penelitian
Populasi penelitian
ini adalah seluruh
masyarakat yang berada
didesa Suak Ribee.
2.
Besar Sampel
Penelitian difokuskan
pada populasi seluruh
warga desa Suak Ribee, pada
penelitia ini jumlah
sampel akan dihitung
dengan menggunakan rumus
sebagai berikut :
π
Keterangan :
π = Banyak sampel.
N = Besar populasi.
d = Tingkat kepercayaan yang
diinginkan.
C.
PENGUMPULAN DATA
1.
Data primer
diperoleh melalui wawancara
langsung kepada responden
dengan mengunakan koesioner
serta melakukan pemeriksaan
langsung yang diisi
kedalam kartu status
dan data dari
pengamatan langsung terhadap
lingkungan desa.
2.
Data skunder
diperoleh dari status
pasien yaitu data
jumlah pasien yang
beroat dipukesmas Suak Ribee.
D.
INSTRUMEN PENELITIAN
Untuk mendukung
penelitian ini maka
digunakan Instrumen yaitu
koesioner, kartu status
dan survei.
E.
PENGOLAHAN DAN ANALISA
DATA
1.
Proses
pengolahan data
dilakukan dengan beberapa tahap yaitu sebagai
berikut :
a.
Editing
Dimaksutkan untuk
memperoleh data yang
didapat diolah dengan
baik sehingga menghasilkan
info yang benar.
Kegiatan yang dilakukan
adalah memeriksa atau
mengoreksi kebenaran kejelasan
serta kesesuaian pemberian
kode.
b.
Coding
Pada langkah
ini data yang
telah didapat dari
hasil penelitian, dikumpulkan
dan diberikan kode.
c.
Tabulasi data
Data yang telah
dikoreksi kemudian dikelompokkan
dalam bentuk tabel.
2.
Analisa data
digunakan untuk member
imformasi mengenai factor-faktor
yang mempengaruhi meningkatnya
kasus diare di
pukesmas Suak Ribee.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Hendarwanto, dr, ilmu
penyakit dalam, Balai
Penerbit FKUI, Jakarta,
1996.
2.
Tjox, Tan
Hoan, Drs. Rahardja, Kirana,
Drs., Obat-obatan penting,
PT ELEXMEDIA KOMPUTINDO,
Jakarta, 1978.
3.
Noor, N. Nasri, Dr.
prof., dasar Epidemiologi,
PT Rineka Cipta,
Jakarta, 1997.
4.
Ahmadi, N. Abu,
Drs., Ilmu pedidikan,
PT Rineka Cipta,
Jakarta, 2001
5.
Departemen kesehatan
RI, Pedoman kerja
Pukesmas, Jilib III,
1989/1990