Makalah Perencanaan Program Kesehatan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Untuk meningkatkan kinerja dan mutu perencanaan program kesehatan, diperlukan suatu proses perencanaan yang akan menghasilkan suatu rencana yang menyeluruh (komprehensif dan holistik). Perencanaan kesehatan adalah kegiatan yang perlu dilakukan di masa yang akan datang, yang jelas tujuannya. Langkah-langkah perencanaan sebetulnya bersifat generik, yaitu sama dengan alur pikir siklus pemecahan masalah, langkah-langkah pokok yang perlu dilakukan adalah :
1. Analisis situasi
2. Identifikasi masalah dan menetapkan prioritas
3. Menetapkan tujuan
4. Melakukan analisis untuk memilih alternatif kegiatan terbaik
5. Menyusun rencana operasional.
Kelima langkah pokok di atas harus dilaksanakan secara berurutan (sistematis). Setiap langkah yang dilakukan memiliki tujuan sendiri. Analisis situasi sebagai langkah awal dalam perencanaan harus dilakukan sebaik mungkin, sehingga dapat diperoleh gambaran tentang masalah kesehatan yang ada serta faktor-faktor yang mempengaruhi masalah kesehatan tersebut, yang merupakan tujuan dari analisis ini, pada akhirnya akan diperoleh hasil dari analisis ini yang merupakan titik tolak perencanaan kesehatan terpadu dan dalam langkah selanjutnya diikuti oleh kegiatan untuk merumuskan masalah secara jelas, sekaligus menentukan prioritas masalah-masalah tersebut. Yang dimaksud dengan masalah dalam perencanaan kesehatan tidak terbatas pada masalah gangguan kesehatan saja, akan tetapi meliputi semua faktor yang mempengaruhi kesehatan penduduk (lingkungan, perilaku, kependudukan dan pelayanan kesehatan).
Menurut definisi, masalah adalah terdapatnya kesenjangan (gap) antara harapan dengan kenyataan. Oleh sebab itu, cara perumusan masalah yang baik adalah kalau rumusan tersebut jelas menyatakan adanya kesenjangan. Kesenjangan tersebut dikemukakan secara kualitatif dan dapat pula secara kuantitatif. Identifikasi dan prioritas masalah kesehatan merupakan bagian dari proses perencanaan harus dilaksanakan dengan baik dan melibatkan seluruh unsur terkait, termasuk masyarakat. Sehingga masalah yang ditetapkan untuk ditanggulangi betul-betul merupakan masalah dari masyarakat, sehingga dalam pelaksanaan kegiatan untuk menanggulangi masalah kesehatan yang ada, masyarakat dapat berperan aktif didalamnya
Perencanaan merupakan inti kegiatan manajemen, karena semua kegiatan manajemen diatur dan diarahkan oleh perencanaan tersebut. Dengan perencanaan tersebut memungkinkan para pengambil keputusan atau manajer untuk menggunakan sumber daya mereka secara berhasil guna dan berdaya gunaUntuk mendukung keberhasilan pembaharuan kebijakan pembangunan, telah disusun system kesehatan nasional yang baru yang mampu menjawab dan merespon berbagai tantangan pembangunan kesehatan masa kini maupun untuk masa mendatang. Penyelenggaraan system kesehatan dituangkan dalam berbagai program kesehatan melalui siklus perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian serta pertanggung jawaban secara sistematis, berjenjang dan berkelanjutan.
1.2. Tujuan Penulisan
Untuk penambahan wawasan bagi Mahasiswa dalam memahami Perencanaan Program Kesehatan dan cara menentuka Prioritasnya.
1.3. Rumusan Masalah
Pengertian Perencanaan Kesehatan,cirri-cirinya, aspek-aspek serta Menetapkan prioritas masalah.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Perencanaan
1. Perencanaan adalah kemampuan untuk memilih satu kemungkinan dari berbagai kemungkinan yang tersedia dan yang dipandang paling tepat untuk mencapai tujuan (Billy E. GoetZ)
2. Perencanaan adalah pekerjaan yang menyangkut penyususnan konsep serta kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan demi masa depan yang lebih baik (Le Breton)
3. Perencanaan adalah upaya menyusun berbagai keputusan yang bersifat pokok yang dipandang paling penting yang akan dilaksanakan menurut urutannya guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Maloch dan Deacon)
4. Perencanaan adalah proses menetapkan berbagai hambatan yang diperkirakan ada dalam menjalankan suatu program guna dipakai sebagai pedoman dalam suatu organisasi (Ansoff dan Brendenbrg)
Jadi Perencanaan kesehatan adalah sebuah proses untuk merumuskan masalah-masalah kesehatan yang berkembang di masyarakat, menentukan kebutuhan dan sumber daya yang tersedia, menetapkan tujuan program yang paling pokok dan menyusun langkah-langkah praktis untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Perencanaan akan menjadi efektif jika perumusan masalah sudah dilakukan berdasarkan fakta-fakta dan bukan berdasarkan emosi atau angan-angan saja. Fakta-fakta diungkap dengan menggunakan data untuk menunjang perumusan masalah. Perencanaan juga merupakan proses pemilihan alternative tindakan yang terbaik untuk mencapai tujuan. Perencanaan juga merupakan suatu keputusan untuk mengerjakan sesuatu di masa akan datang, yaitu suatu tindakan yang diproyeksikan di masa yang akan datang. Salah satu tugas manajer yang terpenting di bidang perencanaan adalah menetapkan tujuan jangka panjang dan pendek organisasi berdasarkan analisis situasi di luar (eksternal) dan di dalam (internal) organisasi. (sumber Muninjaya,gde.2004. Manajemen Kesehatan : Jakarta)Analisis situasi dalam hal ini dilakukan untuk mengahsilkan rumusan tujuan (setting strategic and operational objectives) untuk arah pengembangan organisasi.Setelah tujuan straregis dan operasional dirumuskan, tim perencana kemudian merancang program pengembangan (program atau product design) yang dibutuhkan organisasi dalam hal ini di bidang kesehatan.
2.2. Aspek-Aspek Perencanaan
Ada 3 aspek pokok yang di perhatikan dalam perencanaan :
1. Hasil dari pekerjaan perencanaan.
Hasil perencanaan disebut plan, berbeda antara satu perencanaan kegiatan dengan perencana kegiatan yang lain Ex : rencana kesehatan atau rencana pendidikan.
2. Perangkat pelaksanaan
Perangkat pelaksanaan (Mechanic of planning) adalah suatu organisasi yang ditugaskan/yang bertanggung jawab menyelenggarakan pekerjaan pelaksanaan.
3. Proses perencanaan
Proses perencanaan (process of planning) adalah langkah-langkah yang harus dilaksanakan pada pekerjaan perencanaan
2.3. Ciri – Ciri Perencanaan
1. Bagian dari sistem administrasi
2. Dilaksanakan secara terus menerus dan berkesinambungan.
3. Berorentasi pada masa depan.
4. Mampu menyelesaikan masalah.
5. Mempunyai tujuan
6. Bersifat mampu kelola.
2.4. Menetapakan prioritas Masalah
Menetapkan prioritas masalah merupakan suatu proses yang melibatkan sekelompok orang dengan mempergunakan metode tertentu dengan tujuan mengurutkan masalah yang ada menurut tingkat kepentingannya.
Dalam Kegiatan identifikasi masalah menghasilkan segudang masalah kesehatan yang menunggu untuk ditangani. Oleh karena keterbatasan sumber daya baik biaya, tenaga dan teknologi maka tidak semua masalah tersebut dapat dipecahkan sekaligus (direncanakan pemecahannya). Untuk itu harus dipilih masalah mana yang "feasible" untuk dipecahkan. Proses memilih masalah ini disebut memilih atau menetapkan prioritas masalah. Pemilihan prioritas dapat dilakukan melalui 2 cara, yakni :
2.5.1. Teknik Skoring
Yakni memberikan nilai (scor) terhadap masalah tersebut dengan menggunakan ukuran (parameter) antara lain :
a. Prevalensi penyakit (prevalence) atau besarnya masalah.
b. Berat ringannya akibat yang ditimbulkan oleh masalah tersebut (severity).
c. Kenaikan atau meningkatnya prevalensi (rate increase).
d. Keinginan masyarakat untuk menyelesaikan masalah tersebut (degree of unmeet need).
e. Keuntungan sosial yang diperoleh bila masalah tersebut diatasi (social benefit).
f. Teknologi yang tersedia dalam mengatasi masalah (technical feasiblity).
g. Sumber daya yang tersedia yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah (resources availability), termasuk tenaga kesehatan.
Masing-masing ukuran tersebut diberi nilai berdasarkan justifikasi kita, bila masalahnya besar diberi 5 paling tinggi dan bila sangat kecil diberi nilai 1. Kemudian nilai-nilai tersebut dijumlahkan. Masalah yang memperoleh nilai tertinggi (terbesar) adalah yang diprioritaskan, masalah yang memperoleh nilai terbesar kedua memperoleh prioritas kedua dan selanjutnya.
2.5.2. Teknik Non Skoring
Dengan menggunakan teknik ini masalah dinilai melalui diskusi kelompok, oleh sebab itu juga disebut "nominal group tecnique (NGT)". Ada 2 NGT yakni :
a. Delphi Technique
Yaitu masalah-masalah didiskusikan oleh sekelompok orang yang mempunyai keahlian yang sama. Melalui diskusi tersebut akan menghasilkan prioritas masalah yang disepakati bersama.
b. Delbeq Technique
Menetapkan prioritas masalah menggunakan teknik ini adalah juga melalui diskusi kelompok namun peserta diskusi terdiri dari para peserta yang tidak sama keahliannya maka sebelumnya dijelaskan dulu sehingga mereka mempunyai persepsi yang sama terhadap masalah-masalah yang akan dibahas. Hasil diskusi ini adalah prioritas masalah yang disepakati bersama.
2.5. Menetapkan Prioritas jalan Keluar
1. Menyusun Alternatif Jalan Keluar
Untuk menyusun alternatif jalan keluar, digunakan berpikir kreatif (creative thinking). Salah satu tehnik berpikir kreatif diantaranya dikenal dengan teknik analogi atau populer dengan sebutan “Synectic Tecnhnique”. Jika dengan teknik berfikir kreatif masih belum dapat dihasilkan alternatif jalan keluar dapat ditempuh langkah-langkah sbb :
1. Menentukan berbagai penyebab masalah
2. Untuk menetukan penyebab masalah, dilakukan curah pendapat (Brain Storming) dengan membahas data yang telah dikumpulkan. Dapat digunakan alat bantu diagram hubungan sebab akibat (cause-effect diagram) atau populer pula dengan sebutan diagram tulang ikan (fish bone diagram).
Untuk penyebab penyakit, perlu diketahui penyebab tunggal atau multipel. Untuk menetapkan apakah sebuah organisme hidup spesifik menyebabkan penyakit tertentu, maka harus memenuhi kriteria-kriteria ini (Henle & Koch), yaitu ; organisme harus ada dalam setiap kasus penyakit, organisme itu harus dapat diidilasi dan ditumbuhkan didalam kultur murni, organisme itu harus menyebabkan penyakit tertentu saat diinokulasi kedalam seekor hewan yang rentan dan organisme itu selanjutnya harus dapat ditemukan dari hewan tersebut dan diidentifikasi. Ada 4 faktor-faktor yang memegang peranan penting sebagai penyebab penyakit yaitu :
1. Faktor predisposisi, misalnya umur, jenis kelamin dan penyakit terakhir yang diidap.
2. Faktor yang memungkinkan, misalnya pendapatan rendah, gizi buruk, perumahan yang kumuh dan perawatan medis yang tidak edukat yang memungkinkan mendorong kearah terjadinya pengembangan penyakit.
3. Faktor-faktor pencetus, misalnya paparan terhadap agent penyakit yang spesifik atau agent beracun yang mungkin berasosiasi dengan terjadinya penyakit atau keadaan tertentu.
4. Faktor-faktor pemberat, misalnya pengulangan paparan dan kerja keras yang tidak beraturan sehingga dapat mendorong kearah terjadinya suatu penyakit yang tertentu atau keadaan yang tertentu pula. (sumber Amiruddin Ridwan, 2006. Epidemiologi Perencanaan dan Pelayanan
2. Memilih Prioritas Jalan Keluar
Menetapkan prioritas jalan keluar dari berbagai alternatif yang tersedia tidaklah mudah. Berbagai macam alternatif yang tersedia haruslah dianalisis secara seksama sebelum keputusan terhadap alternatif yang terpilih diambil. Analisis terhadap alternatif yang tersedia sebaiknya memperhatikan hal-hal berikut ini :
1. Terdapat relevansi antara hasil alternatif dengan tujuan pemecahan masalah yang dilakukan artinya dapat membantu mengurangi atau mengatasi masalah yang ada.
2. Efektifitas
3. Relatif cost, dalam hal ini berapa besar biaya dari masing-masing alternatif, pilihlah alternatif dengan biaya relatif murah namun tidak mengurangi efektifitasnya.
4. Technical feasibility, apakah secara teknik suatu alternative dapat dijalankan.
5. Ketersediaan sumber daya untuk menjalankan alternative yang dipilih.
6. Keuntungan yang dimiliki oleh suatu alternative dibandingkan dengan alternative lainnya.
7. Kerugian yang mungkin timbul akibat pemilihan suatu alternative.
Untuk memilih prioritas jalan keluar, dapat memakai teknik kriteria matriks.
Ada 2 kriteria yang lazim dipergunakan yaitu ;
a) Efektivitas Jalan KeluarPrioritas jalan keluar adalah nilai efektifitasnya paling tinggi. Untuk menentukan efektifitas jalan keluar, dipergunakan kriteria tambahan seperti ; besarnya masalah yang dapat diselesaikan (magnitude), pentingnya jalan keluar (importancy), sensitivitas jalan keluar (vulnerability).
b) Efisiensi jalan keluarNilai efisien ini biasanya dikaitkan dengan biaya (cost) yang diperlukan untuk melaksanakan jalan keluar. Untuk mengukur nilai prioritas (P) untuk setiap alternative jalan keluar dengan membagi hasil perkalian nilai M (Magnitude) x I (Importancy) x V (Vulnirelability) dengan nilai C. Jalan keluar dengan nilai P tertinggi adalah prioritas jalan keluar terpilih.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Perencanaan Kesehatan adalah sebuah proses untuk merumuskan masalah-masalah kesehatan yang berkembang di masyarakat, menentukan kebutuhan dan sumber daya yang tersedia, menetapkan tujuan program yang paling pokok dan menyusun langkah-langkah praktis untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Aspek aspek pokok yang di perhatikan dalam perencanaan:
1. Hasil dari pekerjaan perencanaan.
2. Perangkat pelaksanaan
3. Proses perencanaan
3.2. Saran
1. Bagi petugas kesehatan agar dalam pelayanan kesehatan sebaiknya system perencanaan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
2. Kepada instansi terkait terutama dalam hal penentuan kebijakan agar pelaksanaan pelayanan kesehatan berjalan dengan baik.
3. Dalam perencanaan kesehatan harus dilakukan upaya pengembangan produk pelayanan kesehatan secara berkesinambungan dalam rangka peningkatan mutu pelayanan kesehatan.
Agar sebuah Perencanaan Program kesehatan berhasil maka kita dapat menggunakan Analisa SWOT :
1. Strengths ( Kekuatan )
2. Weaknesses (Kelemahan)
3. Opportunities (Peluang)
4. Threats (Ancaman)
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2007. Pedoman Pengelolaan Data Pengungsi ( http://www.kompas.com )
Anonim, 2006. Sisitim Informasi Kesehatan.( http://www.metakom.com )
Anonim, 2006. Gambaran Siklus Perencanaan( http://www.kompas.com )
Anonim, 2006. Rencana Strategi Depkes ( http://www.depkes.com )
Maidin, alimin . 2004. Dasar-Dasar Administrasi dan Kebijakan Kesehatan (AKK): Makassar
Entjang, indan. 2000. ilmu kesehatan masyarakat: Jakarta
Muninjaya, gde.2004. Manajemen kesehatan : jakarta
Notoatmodjo, soekidjo. 2003. Ilmu kesehatan masyarakat : Jakarta
Amiruddin Ridwan,2006. Epidemiologi perencanaan dan pelayanan kesehatan. : Makassar
Wijono, Djoko. 1999. Manaemen Mutu Pelayanan Kesehatan : Surabaya
http://fkmutu.blogspot.com
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Untuk meningkatkan kinerja dan mutu perencanaan program kesehatan, diperlukan suatu proses perencanaan yang akan menghasilkan suatu rencana yang menyeluruh (komprehensif dan holistik). Perencanaan kesehatan adalah kegiatan yang perlu dilakukan di masa yang akan datang, yang jelas tujuannya. Langkah-langkah perencanaan sebetulnya bersifat generik, yaitu sama dengan alur pikir siklus pemecahan masalah, langkah-langkah pokok yang perlu dilakukan adalah :
1. Analisis situasi
2. Identifikasi masalah dan menetapkan prioritas
3. Menetapkan tujuan
4. Melakukan analisis untuk memilih alternatif kegiatan terbaik
5. Menyusun rencana operasional.
Kelima langkah pokok di atas harus dilaksanakan secara berurutan (sistematis). Setiap langkah yang dilakukan memiliki tujuan sendiri. Analisis situasi sebagai langkah awal dalam perencanaan harus dilakukan sebaik mungkin, sehingga dapat diperoleh gambaran tentang masalah kesehatan yang ada serta faktor-faktor yang mempengaruhi masalah kesehatan tersebut, yang merupakan tujuan dari analisis ini, pada akhirnya akan diperoleh hasil dari analisis ini yang merupakan titik tolak perencanaan kesehatan terpadu dan dalam langkah selanjutnya diikuti oleh kegiatan untuk merumuskan masalah secara jelas, sekaligus menentukan prioritas masalah-masalah tersebut. Yang dimaksud dengan masalah dalam perencanaan kesehatan tidak terbatas pada masalah gangguan kesehatan saja, akan tetapi meliputi semua faktor yang mempengaruhi kesehatan penduduk (lingkungan, perilaku, kependudukan dan pelayanan kesehatan).
Menurut definisi, masalah adalah terdapatnya kesenjangan (gap) antara harapan dengan kenyataan. Oleh sebab itu, cara perumusan masalah yang baik adalah kalau rumusan tersebut jelas menyatakan adanya kesenjangan. Kesenjangan tersebut dikemukakan secara kualitatif dan dapat pula secara kuantitatif. Identifikasi dan prioritas masalah kesehatan merupakan bagian dari proses perencanaan harus dilaksanakan dengan baik dan melibatkan seluruh unsur terkait, termasuk masyarakat. Sehingga masalah yang ditetapkan untuk ditanggulangi betul-betul merupakan masalah dari masyarakat, sehingga dalam pelaksanaan kegiatan untuk menanggulangi masalah kesehatan yang ada, masyarakat dapat berperan aktif didalamnya
Perencanaan merupakan inti kegiatan manajemen, karena semua kegiatan manajemen diatur dan diarahkan oleh perencanaan tersebut. Dengan perencanaan tersebut memungkinkan para pengambil keputusan atau manajer untuk menggunakan sumber daya mereka secara berhasil guna dan berdaya gunaUntuk mendukung keberhasilan pembaharuan kebijakan pembangunan, telah disusun system kesehatan nasional yang baru yang mampu menjawab dan merespon berbagai tantangan pembangunan kesehatan masa kini maupun untuk masa mendatang. Penyelenggaraan system kesehatan dituangkan dalam berbagai program kesehatan melalui siklus perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian serta pertanggung jawaban secara sistematis, berjenjang dan berkelanjutan.
1.2. Tujuan Penulisan
Untuk penambahan wawasan bagi Mahasiswa dalam memahami Perencanaan Program Kesehatan dan cara menentuka Prioritasnya.
1.3. Rumusan Masalah
Pengertian Perencanaan Kesehatan,cirri-cirinya, aspek-aspek serta Menetapkan prioritas masalah.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Perencanaan
1. Perencanaan adalah kemampuan untuk memilih satu kemungkinan dari berbagai kemungkinan yang tersedia dan yang dipandang paling tepat untuk mencapai tujuan (Billy E. GoetZ)
2. Perencanaan adalah pekerjaan yang menyangkut penyususnan konsep serta kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan demi masa depan yang lebih baik (Le Breton)
3. Perencanaan adalah upaya menyusun berbagai keputusan yang bersifat pokok yang dipandang paling penting yang akan dilaksanakan menurut urutannya guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Maloch dan Deacon)
4. Perencanaan adalah proses menetapkan berbagai hambatan yang diperkirakan ada dalam menjalankan suatu program guna dipakai sebagai pedoman dalam suatu organisasi (Ansoff dan Brendenbrg)
Jadi Perencanaan kesehatan adalah sebuah proses untuk merumuskan masalah-masalah kesehatan yang berkembang di masyarakat, menentukan kebutuhan dan sumber daya yang tersedia, menetapkan tujuan program yang paling pokok dan menyusun langkah-langkah praktis untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Perencanaan akan menjadi efektif jika perumusan masalah sudah dilakukan berdasarkan fakta-fakta dan bukan berdasarkan emosi atau angan-angan saja. Fakta-fakta diungkap dengan menggunakan data untuk menunjang perumusan masalah. Perencanaan juga merupakan proses pemilihan alternative tindakan yang terbaik untuk mencapai tujuan. Perencanaan juga merupakan suatu keputusan untuk mengerjakan sesuatu di masa akan datang, yaitu suatu tindakan yang diproyeksikan di masa yang akan datang. Salah satu tugas manajer yang terpenting di bidang perencanaan adalah menetapkan tujuan jangka panjang dan pendek organisasi berdasarkan analisis situasi di luar (eksternal) dan di dalam (internal) organisasi. (sumber Muninjaya,gde.2004. Manajemen Kesehatan : Jakarta)Analisis situasi dalam hal ini dilakukan untuk mengahsilkan rumusan tujuan (setting strategic and operational objectives) untuk arah pengembangan organisasi.Setelah tujuan straregis dan operasional dirumuskan, tim perencana kemudian merancang program pengembangan (program atau product design) yang dibutuhkan organisasi dalam hal ini di bidang kesehatan.
2.2. Aspek-Aspek Perencanaan
Ada 3 aspek pokok yang di perhatikan dalam perencanaan :
1. Hasil dari pekerjaan perencanaan.
Hasil perencanaan disebut plan, berbeda antara satu perencanaan kegiatan dengan perencana kegiatan yang lain Ex : rencana kesehatan atau rencana pendidikan.
2. Perangkat pelaksanaan
Perangkat pelaksanaan (Mechanic of planning) adalah suatu organisasi yang ditugaskan/yang bertanggung jawab menyelenggarakan pekerjaan pelaksanaan.
3. Proses perencanaan
Proses perencanaan (process of planning) adalah langkah-langkah yang harus dilaksanakan pada pekerjaan perencanaan
2.3. Ciri – Ciri Perencanaan
1. Bagian dari sistem administrasi
2. Dilaksanakan secara terus menerus dan berkesinambungan.
3. Berorentasi pada masa depan.
4. Mampu menyelesaikan masalah.
5. Mempunyai tujuan
6. Bersifat mampu kelola.
2.4. Menetapakan prioritas Masalah
Menetapkan prioritas masalah merupakan suatu proses yang melibatkan sekelompok orang dengan mempergunakan metode tertentu dengan tujuan mengurutkan masalah yang ada menurut tingkat kepentingannya.
Dalam Kegiatan identifikasi masalah menghasilkan segudang masalah kesehatan yang menunggu untuk ditangani. Oleh karena keterbatasan sumber daya baik biaya, tenaga dan teknologi maka tidak semua masalah tersebut dapat dipecahkan sekaligus (direncanakan pemecahannya). Untuk itu harus dipilih masalah mana yang "feasible" untuk dipecahkan. Proses memilih masalah ini disebut memilih atau menetapkan prioritas masalah. Pemilihan prioritas dapat dilakukan melalui 2 cara, yakni :
2.5.1. Teknik Skoring
Yakni memberikan nilai (scor) terhadap masalah tersebut dengan menggunakan ukuran (parameter) antara lain :
a. Prevalensi penyakit (prevalence) atau besarnya masalah.
b. Berat ringannya akibat yang ditimbulkan oleh masalah tersebut (severity).
c. Kenaikan atau meningkatnya prevalensi (rate increase).
d. Keinginan masyarakat untuk menyelesaikan masalah tersebut (degree of unmeet need).
e. Keuntungan sosial yang diperoleh bila masalah tersebut diatasi (social benefit).
f. Teknologi yang tersedia dalam mengatasi masalah (technical feasiblity).
g. Sumber daya yang tersedia yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah (resources availability), termasuk tenaga kesehatan.
Masing-masing ukuran tersebut diberi nilai berdasarkan justifikasi kita, bila masalahnya besar diberi 5 paling tinggi dan bila sangat kecil diberi nilai 1. Kemudian nilai-nilai tersebut dijumlahkan. Masalah yang memperoleh nilai tertinggi (terbesar) adalah yang diprioritaskan, masalah yang memperoleh nilai terbesar kedua memperoleh prioritas kedua dan selanjutnya.
2.5.2. Teknik Non Skoring
Dengan menggunakan teknik ini masalah dinilai melalui diskusi kelompok, oleh sebab itu juga disebut "nominal group tecnique (NGT)". Ada 2 NGT yakni :
a. Delphi Technique
Yaitu masalah-masalah didiskusikan oleh sekelompok orang yang mempunyai keahlian yang sama. Melalui diskusi tersebut akan menghasilkan prioritas masalah yang disepakati bersama.
b. Delbeq Technique
Menetapkan prioritas masalah menggunakan teknik ini adalah juga melalui diskusi kelompok namun peserta diskusi terdiri dari para peserta yang tidak sama keahliannya maka sebelumnya dijelaskan dulu sehingga mereka mempunyai persepsi yang sama terhadap masalah-masalah yang akan dibahas. Hasil diskusi ini adalah prioritas masalah yang disepakati bersama.
2.5. Menetapkan Prioritas jalan Keluar
1. Menyusun Alternatif Jalan Keluar
Untuk menyusun alternatif jalan keluar, digunakan berpikir kreatif (creative thinking). Salah satu tehnik berpikir kreatif diantaranya dikenal dengan teknik analogi atau populer dengan sebutan “Synectic Tecnhnique”. Jika dengan teknik berfikir kreatif masih belum dapat dihasilkan alternatif jalan keluar dapat ditempuh langkah-langkah sbb :
1. Menentukan berbagai penyebab masalah
2. Untuk menetukan penyebab masalah, dilakukan curah pendapat (Brain Storming) dengan membahas data yang telah dikumpulkan. Dapat digunakan alat bantu diagram hubungan sebab akibat (cause-effect diagram) atau populer pula dengan sebutan diagram tulang ikan (fish bone diagram).
Untuk penyebab penyakit, perlu diketahui penyebab tunggal atau multipel. Untuk menetapkan apakah sebuah organisme hidup spesifik menyebabkan penyakit tertentu, maka harus memenuhi kriteria-kriteria ini (Henle & Koch), yaitu ; organisme harus ada dalam setiap kasus penyakit, organisme itu harus dapat diidilasi dan ditumbuhkan didalam kultur murni, organisme itu harus menyebabkan penyakit tertentu saat diinokulasi kedalam seekor hewan yang rentan dan organisme itu selanjutnya harus dapat ditemukan dari hewan tersebut dan diidentifikasi. Ada 4 faktor-faktor yang memegang peranan penting sebagai penyebab penyakit yaitu :
1. Faktor predisposisi, misalnya umur, jenis kelamin dan penyakit terakhir yang diidap.
2. Faktor yang memungkinkan, misalnya pendapatan rendah, gizi buruk, perumahan yang kumuh dan perawatan medis yang tidak edukat yang memungkinkan mendorong kearah terjadinya pengembangan penyakit.
3. Faktor-faktor pencetus, misalnya paparan terhadap agent penyakit yang spesifik atau agent beracun yang mungkin berasosiasi dengan terjadinya penyakit atau keadaan tertentu.
4. Faktor-faktor pemberat, misalnya pengulangan paparan dan kerja keras yang tidak beraturan sehingga dapat mendorong kearah terjadinya suatu penyakit yang tertentu atau keadaan yang tertentu pula. (sumber Amiruddin Ridwan, 2006. Epidemiologi Perencanaan dan Pelayanan
2. Memilih Prioritas Jalan Keluar
Menetapkan prioritas jalan keluar dari berbagai alternatif yang tersedia tidaklah mudah. Berbagai macam alternatif yang tersedia haruslah dianalisis secara seksama sebelum keputusan terhadap alternatif yang terpilih diambil. Analisis terhadap alternatif yang tersedia sebaiknya memperhatikan hal-hal berikut ini :
1. Terdapat relevansi antara hasil alternatif dengan tujuan pemecahan masalah yang dilakukan artinya dapat membantu mengurangi atau mengatasi masalah yang ada.
2. Efektifitas
3. Relatif cost, dalam hal ini berapa besar biaya dari masing-masing alternatif, pilihlah alternatif dengan biaya relatif murah namun tidak mengurangi efektifitasnya.
4. Technical feasibility, apakah secara teknik suatu alternative dapat dijalankan.
5. Ketersediaan sumber daya untuk menjalankan alternative yang dipilih.
6. Keuntungan yang dimiliki oleh suatu alternative dibandingkan dengan alternative lainnya.
7. Kerugian yang mungkin timbul akibat pemilihan suatu alternative.
Untuk memilih prioritas jalan keluar, dapat memakai teknik kriteria matriks.
Ada 2 kriteria yang lazim dipergunakan yaitu ;
a) Efektivitas Jalan KeluarPrioritas jalan keluar adalah nilai efektifitasnya paling tinggi. Untuk menentukan efektifitas jalan keluar, dipergunakan kriteria tambahan seperti ; besarnya masalah yang dapat diselesaikan (magnitude), pentingnya jalan keluar (importancy), sensitivitas jalan keluar (vulnerability).
b) Efisiensi jalan keluarNilai efisien ini biasanya dikaitkan dengan biaya (cost) yang diperlukan untuk melaksanakan jalan keluar. Untuk mengukur nilai prioritas (P) untuk setiap alternative jalan keluar dengan membagi hasil perkalian nilai M (Magnitude) x I (Importancy) x V (Vulnirelability) dengan nilai C. Jalan keluar dengan nilai P tertinggi adalah prioritas jalan keluar terpilih.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Perencanaan Kesehatan adalah sebuah proses untuk merumuskan masalah-masalah kesehatan yang berkembang di masyarakat, menentukan kebutuhan dan sumber daya yang tersedia, menetapkan tujuan program yang paling pokok dan menyusun langkah-langkah praktis untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Aspek aspek pokok yang di perhatikan dalam perencanaan:
1. Hasil dari pekerjaan perencanaan.
2. Perangkat pelaksanaan
3. Proses perencanaan
3.2. Saran
1. Bagi petugas kesehatan agar dalam pelayanan kesehatan sebaiknya system perencanaan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
2. Kepada instansi terkait terutama dalam hal penentuan kebijakan agar pelaksanaan pelayanan kesehatan berjalan dengan baik.
3. Dalam perencanaan kesehatan harus dilakukan upaya pengembangan produk pelayanan kesehatan secara berkesinambungan dalam rangka peningkatan mutu pelayanan kesehatan.
Agar sebuah Perencanaan Program kesehatan berhasil maka kita dapat menggunakan Analisa SWOT :
1. Strengths ( Kekuatan )
2. Weaknesses (Kelemahan)
3. Opportunities (Peluang)
4. Threats (Ancaman)
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2007. Pedoman Pengelolaan Data Pengungsi ( http://www.kompas.com )
Anonim, 2006. Sisitim Informasi Kesehatan.( http://www.metakom.com )
Anonim, 2006. Gambaran Siklus Perencanaan( http://www.kompas.com )
Anonim, 2006. Rencana Strategi Depkes ( http://www.depkes.com )
Maidin, alimin . 2004. Dasar-Dasar Administrasi dan Kebijakan Kesehatan (AKK): Makassar
Entjang, indan. 2000. ilmu kesehatan masyarakat: Jakarta
Muninjaya, gde.2004. Manajemen kesehatan : jakarta
Notoatmodjo, soekidjo. 2003. Ilmu kesehatan masyarakat : Jakarta
Amiruddin Ridwan,2006. Epidemiologi perencanaan dan pelayanan kesehatan. : Makassar
Wijono, Djoko. 1999. Manaemen Mutu Pelayanan Kesehatan : Surabaya
http://fkmutu.blogspot.com