KLIPING SENI DAN BUDAYA
I.
SENI
DAN KEBUDAYAAN
A.
Konsep
Budaya
Beberapa tokoh mengungkapkan pengertian
budaya. Koent Jaraningrat mengatkan kebudayan berasal dari bahasa sangsekerta
“budahayah” bentuk jamak dari budhi yang berate budi/akal. Dengan kata lain
kebudayaan dapat diartikan sebagai keseluruhan pengetahuan kepercayaan serta
nilai-nilai yang di miliki oleh manusia dan disebarkan luaskan secara terus
menerus.
B. Konsep Seni
Bedasarkan kamus besar bahasa Indonesia seni
dapat di artikan sebagai karya yang di ciptakan dengan keahlian luar biasa.
Secara umum seni dapat di artikan sebagi segala bentuk keindahan yang di
ciptakan oleh manusia sehingga dengan keindahan tersebut orang akan senang melihat/mendengarkannya.
C. Cabang
– cabang Seni
1.
Seni Rupa
Seni rupa yaitu seni yang muncul karena
adanya rupa wujud/karya seni yang dapat di nikmati dengan indra pengelihatan.
Seni rupa juga merupakan segala bentuk surahan batin dan pengalaman kejadian
yang di wujudkan melalui titik, garis,bidang,bentuk,warna,tektur,dan gelap
terang.
2. Seni
Music
Seni mus/seni suara adalah karya seni yang
disampaikan melalui media suara/bunyi (suara manusia/bunyik alat musik).
3. Seni
Tari
Seni tari/seni gerak adalah karya seni yang
disampaikan melalui media gerak yang berirama dan indah serta memiliki makna.
4. Seni
Sastra
Seni sastra adalah karya seni yang
diungkapakkan melalui media bahasa.
5. Seni
Drama
Seni drama ialah ungkapan/karya seni yang di
sampaikan melalui media gerak dan media bahasa yang di tata dengan prinsip –
prinsip tertentu.
D.
Fungsi
Seni.
Para ahli membagi fungsi seni manjadi dua
kelompok besar di antaranya :
1. Fungsi
seni yang berkaitan dengan kebutuhan pokok, ada tiga macam, makanan, pakaian
dan tempat tinggal.
2. Fungsi
seni yang berkaiatan dengan kebutuhan social, ada tiga kebetuhan agama, yaitu
suatu kegiatan seni yang dilakukan untuk kebutuhan bangunan peribatan (Mesjid,kuil,gereja,candi,vikara,pura)
3. Kebutuhan
pendidikan : yaitu kegiatan/hasil penciptaan seni sebagi pendukung kegiatan
pendidikan.
4. Kebutuhan
kormesial : yaitu suatu yang dapat diperjualbelikan seperti halnya benda
ekonomi lainnya msialnya desain kemasan barang, intorial rumah, jilid buku dan
poster.
Seni di bagi menjadi 3 cabang nya : visual, audio, audio visual :
1. Audio
adalah karya seni yang dapat dinikmati melalui indra pendengaran
2. Visual
adalah karya seni yang dapat dinikmati melalui pengelihatan
3. Visual
Audio adalah karya seni yang dapat dinikmati malalui indra pengelihatan dan
pendengaran.
Fungsi seni ada dua
kelompok yaitu:
Individual : Pangan sandang depan
Sosial : Pendidikan,agama dan
kormesial.
Kebudayaan memiliki bebarapa unsur yang
mebentuknya. Ada 7 unsur kebudayaan yang universal yaitu : bahasa, sistem pengetahuan,
organisasi sosial,sistem teknologi, sistem ekonomi sistem religi, dan kesenian.
II. MUSIK DAERAH
A.
Ragam
Musik Tradisional Daerah
Budaya daerah – daerah di Indonesia
sangat beragam, termasuk sini musiknya. Seni musik daerah ini biasanya
merupakan bagian dari adat dan upacara upacar tradisional setempat. Sehingga,
setiap daerah memiliki musik yang khas karena cirinya dibedakan antar daerah, musik tradisional ini di sebut juga musik daerah.
1. Musik
Rakyat
Musik merupak musik daerah yang
lahir dan diolah oleh masyarakatr perdesaan, hidup dan berkembang di tengah
tengah rakyat, disukai rakyat biasa, dan besebar sampai ke rakyat jelata. Musik
rakyat merupakan perwujudan hidup rakyat. Kehidupan dan hubungan mereka yang
akrab terlihat dalam lagu – lagu yang musiknya seringkali meriah dan melibatkan
banyak orang dalam pertunjukannya. Cirri utama dari music rakyat yakni memilih
bentuk dan tehnik yang sederhana serta tidak di kenal panutannya ( NN = No Name
).
2. Musik
Klasik
Musik tradisional klasik merupakan
Musik rakyat pilihan yang di kembangakan di pusat pemerintahan masyarakat lama
seperti ibukota kerajaan/kesultanan. Seni tradisional klasik memiliki pembawaan
lebih agung dibandikan seni kerayalan. Ini di karenakan Musik klasikmempunyai
fungsi yang lain, di terapkan pada upacara upacara adat kerajaan. Musik ini
merupakan Musik ciptaan konponis serta tokoh tertata dengan aturan – aturan
yang baku, seperti pemakain notasi, aturan syair, pengayaan vocal ( cengkok
). Ritme dan instrument yang didasarkan
pada konsep tertentu menurut gaya suatu daerah misalnya musik gerakan jawa
berubah dengan sunda maupun gerakan bali. Begitu pula Musik daerah batak karo
dengan mandaling dan sebagainya.
B.
Fungsi
Musik
Secara umum musik memang berfungsi
sebagai media relative/hiburan untuk meninggalkan segalam macam kepadatan dan
keletihan dalam beraktivitas. Sehari – hari dalam fungsi sosial budayanya,
musik daerah memiliki fungsi sebagai berikut :
1. Sebagai
saranan upacara adat
2. Sebagai
media bermain
3. Menjadi
media komunikasi
4. Sebagai
media penerangan.
C.
Aktivitas
Musik
Dalam aktivitas music terdapat 3
peran penting yang tidak dapat diabaikan dan tidak dapat dipisahkan, yaitu
komponis, pemain,dan pendengar (penikmat).
Music lesung yang sering juga disebut
kotekan ini dimainkan oleh beberapa orang yang terbagi menjadi setidaknya 2
kelompok, setiap kelompok membunyikan irama yang berbeda dan saling bersahut – sahutan.
D.
Bentuk
Instrumen
Instrumen music tradisional sangat
banyak macamnya, selain dibagi menurut sumber bunyinya, alat musik daerah bias
dipilah – pilah bedasarkan betntuknya misalnya seperti di bawah ini :
Dalam instrument bentuk bilah,
kekuatan bunyinya perlu didukung oleh wadah gema sebagai Nang reso not.
Permukaan bilah dapat berupa bidang rata, cembung bahkan bias bentuk tabung.
Contoh, alat musik berbentuk bilal adalah gambang,tolintang,saron, dan gender.
Alat music bentuk pecon,memiliki pancu
(jawa) yaitu bagian yang menonjol dari suatu bidang datar atau yang dianggap
datar. Penal di maksutkan sebagai bagian pukulan pada umumnya alat ini terbuat
dari logam.
III.
SRUKTUR
FORMAL MUSIK DAERAH
Struktur formal musik merupakan
unsur – unsur yang mendukung terbentuknya sebuah musik, musik terbentuk dari
syair dan instrument, demikian pula musik daerah.
a. Irama
Irama adalah gerak yang teratur dan
mengalir karena munculnya aksen secara tetap. Keindahanya akan lebih terasa
karena adanya jalinan perbedaan dari satuan – satuan bunyinya unsur – unsur
pebentuk irama meliputi meter dan ritme.
b. Tempo
Tempo merupakan sebuah shiah dalam
bahasa itali yang berate waktu, di dalam musik terdapat sebuah tempo menunjukan
kecepatan. Musik dapat begerak pada kecepatan yang cepat, sedang, lambat. Untuk
menyatakan tempo secara akura, di gunakan suatu yang dinamakan metinom.
c. Nada
Nada adalah bunyi yang teratur.
Bebrapa nada disusun menurut tinggi rendahnya dan panjang pendeknya dalam
mebentuk melodi. Melodi adalah suatu rangkaian nada-nada yang terkait yang
biasanya berfariasi dalamtinggi rendah dan panjang pendeknya nada.
1. Tinggi
nada (piteh)
Tinggi
nada berkaitan dengan frekuensi/banyaknya getaran tiap detik, makin besar
frekuensi makin tinggi nadanya. Setiap nada mempunya frekuensi berkurang
sedikit saja, nada akan terdengar sumbang, jadi, piteh yang di bunyikan harus
tepat.
Nada
Rendah
|
2. Panjang
nada (durasi)
Panjang nada
merupakan lama suatu nada di bunyikan panjang nada di hitung dengan satuan
ketuk yang sifatnya relative, bias panjang bias pendek. Dalam musik ,waktu
diam/rada tidak berbunyipun memiliki durasi,agar dapat di atur kapan dan
sebesar apa nada harus berbunyi.
3. Lintesitas
nada.
Bebarapa lambag tanda dinamik dalam musik yang
menunjukan keras lemahnya nada.
ƒ =
Forte = Keras
ƒƒ =
Fortissimo = Sangat Keras
mƒ = mezzo Forte = Agak Keras
p = Piano = Lembut
p p = pianissimon = Sabngat lembut
mp = mezzo piano = agak lembut
< = crescendo = makin lama makin keras
>
= decrescendo = makin keras
makin lembut
4.
Tangga nada
Tangga nada adalah susunan
berjenjang dari nada – nada ebuah system penyusunan yang di mulai dari sebuah
nada dasar tangga nada yang sama dalam oktaf diatsanya. Ada dua macam tangga nada
yang kita kenal, yaitu tangga nada diatonis dan pentattonis.
a. Tangga
Nada Dianotis
b. Tangga
nada pentatonic
Tangga
nada pentatonis hanya terdiri dari lima nada pokok (penta=lima, tone=nada) nada
nada dalam tangga nada pentatonis tidak di lihat bedasarkan jarak nada, tetapi
bedasarkan urutan dalam tangga nada.
Tangga
nada pentatonis sendiri terbagi atas 2 tangga nada yaitu pelog dan slendro.
Masing – masing jenis tangga nada pentatonis ini mempunyai susunan jarak nada
yang berbeda.