Kisah Salmi Usai Memanggul Senjata


NAGAN RAYA – Pagi itu langit diselimuti mendung. Dan tak lama, gerimis mulai turun Salmi mengotak-atik mesin bot tua. Sekujur tubuhnya bermandikan peluh bercampur air hujan.
Salmi lahir Pemuda 26 Agustus 1982 di Desa Kila, Kecamatan Seunagan Timur, Nagan Raya. Orang-orang memanggilnya Salmi Kila. Meski berusia muda, dia terlibat aktif di Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Di masa-masa konflik tersebut, dia menjabat sebagai penasehat GAM Sagoe Tengku Chik Dikila.
Itu dulu. Sekarang Salmi lebih suka berkutat dengan mesin ketimbang senjata. Masa peperangan usai, dan kini energi besar dalam dirinya disalurkan untuk membantu masyarakat dengan cara berbeda.
“Mesin lama, sudah beberapa kali diperbaiki, tapi belum bisa pake juga,” ujar Salmi sembari memutar salah satu mol yang melekat di mesin buatan Jepang itu.
Meski sudah tua, mesin tersebut harus diperbaikinya. Tanpa mesin itu, banyak aktivitas warga terhenti. Salmi mengendalikan mesin dan sebuah rakit penyeberangan yang menjadi nadi transportasi masyarakat sekitar untuk menyeberangi Krueng Nagan. Meski usia kemerdekaan Indonesia mencapai 70 tahun, masyarakat di Desa Kila, Desa Kandeh, dan Desa Blang Tengku, tak pernah merasakan nikmatnya melintasi jembatan.
“Masyarakat di sini harus naik rakit untuk pergi ke kebun atau ke ibu kota kecamatan. Apalagi hari Senin, bakal banyak anak-anak tidak bisa sekolah jika rakit penyeberangan ini tidak beraktivitas,” kata Salmi.
Pria yang hanya menamatkan sekolah Madrasah Aliyah Negeri (MIN) Uteun Pulo tersebut bergabung dengan GAM pada 1998. Usia Salmi 17 tahun dan tak banyak orang bergabung ke gerakan menuntuk keadilan itu.
Usai bergabung, Salmi berperang di bawah kendali Sayed Mustafa, koordinator Gam Barat Selatan beserta Abu Juana, panglima Meulaboh Raya. Salmi dan teman-teman seidiologi komado bergerilya di rimba Aceh menuntut Kemerdekaan.
“Pada saat itu saya jadi angkatan mereka. Setelah itu saya dipindahkan ke komando operasi di bawah kepemimpinan Tengku Ramli pada waktu itu sering di tugaskan sampai ke selatan dan ke pantai Barat,” kenang Salmi.
Sebagai seorang anak Aceh yang hidup terzalimi, Salmi merasa perlu memperjuangkan hak-hak diri dan orang-orang yang disayanginya.
Kini Aceh sudah damai dirinya tidak lagi menengteng sejanta aktifitas Salmi hari – hari disibukkan untuk mengelola sebuah rakit penyeberangan milik desanya, setiap hari Salmi memegang gagang kemudi rakitnya itu. Atas jerinya, Salmi dibayar Rp 2.000 per orang dan Rp 5.000 untuk sepeda motor. Itu untuk biaya pulang pergi.
Saban hari, Salmi memperoleh penghasilan Rp 60 ribu sampai dengan Rp 80 ribu. Semua itu dikelola sendiri, bahkan harus bermalam di tempat tersebut
“Hari-hari tertentu, misalnya lebaran atau khaduri itu bisa bertambah. kadang-kadang harus bermalam, mau tidak mau harus dijalani untuk membiayai hidup sehari – hari,” tutur Salmi
Meski demikian Salmi mengaku nyaman dengan pekerjaan yang digulutinya selama ini, meskipun banyak dari teman – teman seperjuangannya dulu yang sudah sukses menjadi kontraktor dan anggota legislatif maupun kepada daerah, dia tidak pernah tertarik dengan semua itu,
“Saya tak mau jadi itu semua, biarlah saya jadi masyarat biasa saja karna saya sudah melihat ada yang sudah menjadi kontraktor dan dewan kerap tidak berlaku jujur manis dibibir pahit di hati awal berjanji akhir mengikari, banyak kombatan dan msyarakat jadi korban,” kisahnya
Salmi menilai, pemerintahan Aceh selama ini sudah baik, hal tersebut dilihat dari sudah ada butir – butir UUPA disahkan walaupun belum semuanya, Di segi pembangunan juga memadai akan tetapi kesejahteraan itu belum sepenuhnya dirasakan mantan kobatan turun yang turun gunung pada saat perjanjian 15 Agustus 2015 lalu
“Harapan saya Aceh bisa kembali seperti kejayaan masa Iskandar Muda bila lahir pemimpin di masa depan harus memiliki kejujuran, merakya. Karena perlawanan GAM lahir dari ketidakadilan pemerintah,” tutup Salmi.
HENDRA KA
http://www.ajnn.net/2015/11/kisah-salmi-usai-memanggul-senjata/ 

Popular posts from this blog

Makalah Sejarah ilmu Gizi

Penilaian Program Kesehatan

CONTOH PROPOSAL DIARE ( TELAH DI ACC )