YANG TIDAK TERGAPAI (PART 2)
Serpihan Kenangan.......
Ada banyak Serpihan kenangan antara aku dan dia, yang tersusun rapi dan indah semenjak ku kenal dia dan mulai mencitai dirinya, Saat mengenalnya memang umurku sudah mengijak 23 tahun dan dia 22 tahun, kami saling mengenal lewat sebuah aplikasi sosial media yang sedang tenar saat itu.
inilah awal serpihan kenangan yang terkikis bersama dia, Sebenarnya Nasipku sama dengan Cerpen tulisan Asma Nadia, "Siapa yang memilih Cinta, siapa yang memutuskan cinta kapan harus dihadir dan kepada siap cinta harus tumbuh? tidak ada!" hari - hariku bersama dirinya memang tidak kami lakukan secara lansung, kami jarang bertemu, kecuali pada saat acara - acara tertentu, hal ini karena jarak tempat tinggal kami yang saling menjauh,dan benih sayangku padanya mulai tembuh karena perhatiannya dan senyuman yang dia berikan, seakan aku melupakan kapan aku di lahirkan ke dunia ini.
Dia yang membuat pola hidupku berubah, yang dulu diriku yang penuh dengan ego ke kanak kanakanku mulai sirna karena nasehatnya, saat kuingat masa itu air mataku hari ini kembali terjatuh di atas papan ketikan ini.
Sebuah kotak hitam dan sepucuk surat yang di foto masih ku simpan sampai saat ini, aku memandangnya dengan rasa bersalah besar, mengapa aku melepaskanya saat dia begitu dekat dengan ku, tapi ku ingat lagi yang pernah kutulis pada part satu, setidaknya aku pernah berusaha untuk mendaptkannya tapi dia (ku hanya bisa tersenyum sambil meneteskan Air mata).
siapakah yang patut di salahkan aku atau dia?
Dirinya memang tak semarak bidadari
hatinya itu lembut, selebut sutra
yang membuat hatiku terluka saat mengingatnya
Dia tersenyum aku ikut tersenyum
Dia Bersedih aku ikut bersedi, tapi sekarang
Dia Tersenyum bahagia aku yang mersa menderita
akankah aku bertahan dalam kelam ini
atau kah aku akan kembali ke sisi gelapku yang dulu?
Bersambung............